Anak yang bertumbuh dan berkembang secara optimal sesuai usianya merupakan harapan orangtua, perlunya deteksi tumbuh kembang anak secara berkala wujud dari preventif keterlambatan tumbuh kembang anak. 

    Kali ini kita akan membahas Tumbuh Kembang agar lebih jelasnya definisi dari bertumbuh adalah perubahan fisik yang dapat diukur dengan mudah. Berkembang adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh menjadi lebih kompleks. Penjelasan ini senada dengan ibu Nelly “tumbuh kembang anak yang merupakan cerminan masa depan,” ada dua hal yang menunjukan tubuh yang sehat  yaitu tumbuh dan kembang. Tumbuh yang bisa diukur seperti bertambah besar, bertambah tinggi, bertambah Panjang, bertambah berat badan sesuai usianya kemudian untuk kembang sendiri seperti anak menjadi lebih pintar, bagaimana cara bermain, belajar dan berbicaranya. Berbicara tumbuh kembang anak tidak lepas dari masalah stunting, terkadang orang hanya melihat dari pertumbuhan fisik seperti badannya yang mengemaskan pipi yang nyempluk sedangkan perkembangan merupakan hal penting terutama perkembangan otak. Oleh karena itu kematangan perkembangan otak sangat penting diawal tri semester kehamilan dan dimasa perinatal. Ketika ibu sudah melahirkan upayakan untuk tumbuh kembangnya sesuai dengan tahapan pertumbuhannya. 

    Selama ini penyebab dari keterlambatan tumbuh kembang anak dipengaruhi dari berbagai macam faktor meliputi faktor gizi, faktor pelayanan Kesehatan, faktor lingkungan baik fisik maupun sosial dan faktor perilaku. (kementrian Kesehatan 2014). Keterlambatan tumbuh kembang anak di Indonesia contohnya anak stunting tidak selalu berkaitan faktor ekonomi namun perlu dilihat untuk pola asuh orangtua terhadap anak bagaimana memberikan kasih sayang, perhatian terhadap anak dan bagaimana orangtua memberikan gizinya yang sesuai takaran. Sehingga stunting pada anak bukan selalu factor kemiskinan , kelompok ekonomi menengah bahkan kelompok ekonomi yang baikpun, bisa mengalami stunting maka dari itu pentingnya pola asuh orangtua atau pengasuh anak memperhatikan gizi yang baik dan makanan yang cukup.  Melihat pentingnya tumbuh kembang anak secara optimal dimana anak merupakan generasi penerus bangsa TeSAGa DIY menjelaskan bahwa pentingnya keluarga dalam memberikan kasih sayang terhadap anak secara seimbang antara ayah dan ibu yaitu peran orangtua dalam memantau tumbuh kembang anak secara bersama seperti memberikan stimulasi sesuai dengan tahap perkembangan sesuai usiannya. Ibu Nelly juga menambahkan pentingnya peran orangtua dalam menstimulasi anak pada usia 0-3 tahun karena dimasa itu merupakan masa yang kritis untuk pertumbuhannya secara spesifik, kita perlu menstimulasi anak seperti makanan yang bergizi, orangtua paham tahapan-tahapan perkembangan anak sesuai usianya supaya orangtua bisa mendeteksi tumbuh kembang anak secara mandiri. Selain itu terdapat cara mendeteksi tumbuh kembang anak Ibu nelly menyampaikan setiap orangtua harus belajar apasaja tahapan tumbuh kembang agar dapat mendeteksi secara mandiri seperti tahapan anak belajar duduk, kemudian belajar merangkak dan seterusnya, diharapkan orangtua atau pengasuh memahami tahapan perkembangan sehingga apabila tumbuh kembang tidak sesuai tahapan orangtua bisa segera menanggani dengan cepat. 

    Dalam hal ini kita sebagai calon orangtua atau orangtua dapat menskrining perkembangan anak dengan rutin mengisi (KPSP) kuesioner pra skrining perkembangan, semisal ibu rajin datang ke posyandu untuk skrining awal tumbuh kembang anak sesuai tahapannya apabila nanti ada kecurigaan terhadap tumbuh kembang anak maka bisa ditangani secara cepat. Selain itu peran orangtua juga sangat penting dalam menstimulasi tumbuh kembang anak secara optimal dimana kedua orangtua saling bekerjasama dalam memberikan stimulasi terhadap anak sesuai tahapan perkembangannya. Kak TeSAGa berpesan, sebagai orangtua jangan terlalu mengekang anak, secara psikologis anak sebaiknya diberikan kebebasan bereksplorasi sesuai pertumbuhan dan perkembangannya agar tumbuh kembang anak optimal.