Yogyakarta 25 Mei 2022 Ibu Erlina Hidayati Sumardi, S.IP., M.M selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan TeSAGa turut menyerukan Podcast melalui siaran radio Sonora FM dan Smart FM yang dipandu oleh kak Hasta, siaran radio dimulai pukul 13.00 WIB sampai 14.00 WIB. Dalam kesempatan ini kami menyiarkan tema tentang “Kesehatan Mental”. Sebelum kita mulai, perlu kita ketahui definisi nya, Ibu Erlina Hidayati Sumardi, S.IP., M.M menjelaskan definisi kesehatan mental yang merupakan kondisi kesejahteraan seseorang, ketika seseorang menyadari kemampuan dirinya, mampu untuk mengelola stres yang dimiliki serta beradaptasi dengan baik, dapat bekerja secara produktif, dan berkontribusi untuk lingkungannya. Kesehatan mental merupakan dasar yang penting bagi seseorang karena kesehatan mental akan memengaruhi bagaimana seseorang memandang dirinya, lingkungan, dan memahami lingkungan sekitar. 

    Orang dengan gangguan mental berjuang dengan dua hal yang pertama gangguan yang dialaminya, yang kedua stigma yang muncul akibat pemahaman yang salah terhadap gangguan mental. Terkadang stigma tidak hanya muncul di kalangan masyarakat umum saja, namun juga muncul di kalangan tenaga profesional kesehatan mental. Misalnya terjadi dalam bentuk stereotip terhadap orang dengan gangguan mental. Terkait dengan Kesehatan Mental ada beberapa proses timbulnya stigma TeSAGa DIY menjelaskan ada  3 yaitu S
tereotip – Prasangka – Diskriminasi. Di Asia tenggara sendiri ada beberapa stigma yang muncul terhadap orang dengan disabilitas intelektual yaitu Nilai Religius, Tradisional Beliefs, Community Expectation, Faktor sosial dan ekonomi, dan yang terakhir akses serta ketersediaan transport. Sedangkan untuk mereduksi terjadinya stigma terhadap masyarakat dengan cara membekali diri dengan pengetahuan, membicarakan masalah dengan orang terdekat atau orang terpercaya, jadilah pendengar yang baik untuk orang sekitar, dan mencari bantuan jika memang membutuhkan.
 

    Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari permasalahan, baik permasalahan kecil seperti cekcok dengan saudara atau teman, terlambat ke kantor, deadline pekerjaan yang menumpuk, anak yang selalu rewel hingga permasalahan yang besar seperti kekerasan dalam rumah tangga, mengalami penyakit kronis, kehilangan tempat tinggal, permasalahan ekonomi, dll. Masalah-masalah yang muncul tersebut dikenal dengan istilah stres. Sedangkan stres bisa muncul dari beberapa sumber, yaitu dari; Tension, Frustasi, Konflik, dan Krisis. Kak TeSAGa juga memberikan beberapa tips untuk mengelola stress yang bisa dimulai dengan engage pada kehidupan yang dimaksud engage disini yaitu memberikan atensi secara penuh di kehidupan kita. Biasanya ketika stres, kita merasa sulit untuk engage pada kehidupan kita. Jadi cobalah untuk menikmati dan memberikan atensi penuh pada momen saat ini. Jika kita dapat lebih engage dan fokus pada momen saat ini, kita dapat mengatasi stres dengan mudah. Dengan berlatih engage bukan berarti stres dan permasalahan akan hilang seutuhnya, namun dengan engage membantu kita mengelola stres dan menikmati kehidupan beserta ups and downs nya. Selain itu juga untuk memudahkan dalam menghadapi stres dapat dilakukan dengan menceritakan keluh kesahmu dengan orang terdekat kemudian beraktivitas yang mengeluarkan keringat supaya muncul hormone endorphin, memakan makanan yang enak untuk meningkatkan mood, dan menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.